Evolusi WordPress telah mencapai titik penting dengan pengenalan Full Site Editing (FSE) dan
Tema Blok (Block Themes). Perubahan ini menandai pergeseran paradigma dari sistem
template berbasis PHP yang digunakan pada Tema Klasik ke sistem berbasis blok HTML dan
konfigurasi theme.json. Memahami perbedaan mendasar antara Tema Klasik, Tema Hybrid, dan
Tema Blok sangat penting bagi pengembang dan pengguna WordPress yang ingin
memanfaatkan potensi penuh dari platform ini di masa depan.
Tema Klasik adalah arsitektur tema tradisional yang mendominasi WordPress selama lebih dari
satu dekade. Mereka dibangun di sekitar file PHP (misalnya, header.php, footer.php, index.php)
dan menggunakan Customizer (Tampilan $\to$ Sesuaikan) untuk penyesuaian visual terbatas.
Konten pos dan halaman dikelola melalui editor klasik atau editor Gutenberg, tetapi tata letak
site-wide (seperti header dan footer) tetap dikunci oleh kode PHP tema. Kelemahan utamanya
adalah kurangnya kontrol visual di luar konten, dan kustomisasi header/footer seringkali
membutuhkan coding atau page builder pihak ketiga. Contoh tema klasik adalah tema multi
purpose seperti Divi atau OceanWP.
Tema Blok (Block Themes) mewakili masa depan WordPress. Mereka sepenuhnya
menghilangkan Customizer dan file PHP yang menentukan tata letak. Sebaliknya, keseluruhan
situs, termasuk header, footer, sidebar, dan template halaman, dikonfigurasi dan diatur melalui
Editor Situs (Site Editor) baru, yang berbasis Gutenberg. Tema Blok menggunakan file
theme.json untuk mendefinisikan gaya global (warna, tipografi, tata letak) dan menyimpan
template sebagai file HTML yang terdiri dari blok-blok Gutenberg. Keuntungan utamanya adalah
Full Site Editing (FSE): pengguna dapat mengedit setiap bagian situs secara visual dengan
antarmuka yang seragam dan intuitif. Contoh tema blok adalah Twenty Twenty-Four atau
Spectra One.
Di antara keduanya terdapat Tema Hybrid. Tema-tema ini merupakan jembatan transisi. Mereka
masih berakar pada arsitektur Klasik (menggunakan file PHP dan Customizer), tetapi telah
mengadopsi elemen-elemen FSE, seperti block templates yang ditingkatkan, theme.json untuk
gaya global, dan bahkan mungkin mendukung editor template tertentu. Tema Hybrid
menawarkan yang terbaik dari kedua dunia: stabilitas dan fitur plugin lama yang dikombinasikan
dengan fleksibilitas Gutenberg di area tertentu. Tema multi-purpose populer seringkali beralih
menjadi tema hybrid untuk beradaptasi.
Perbedaan utama terletak pada Filosofi Kontrol. Tema Klasik menawarkan customization
melalui opsi tema; Tema Blok menawarkan editing visual langsung di semua area situs. Masa
depan jelas condong ke Tema Blok karena mereka menyederhanakan pengalaman pengguna
dengan menyatukan editing konten dan editing tata letak. Pengguna didorong untuk mulai
mengadopsi Tema Blok untuk memanfaatkan alur kerja yang lebih efisien, terintegrasi, dan
future-proof yang ditawarkan oleh evolusi Gutenberg dan FSE













0 Comments